LANDASAN TEORI
A. Pendahuluan
Masa nifas adalah masa pulih atau kembali, mulai dari
persalinan selesai, sampai alat-alat kandung kembali seperti prahamil. Lama
masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Rusman Muchtar, 1998).
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu
:
1.
Perubahan fisik
2.
Involusi uterus dan pengeluaran
lochea
3.
Laktasi atau pengeluaran air susu
ibu
4.
Perubahan sistem tubuh lainnya
5.
Perubahan psikis/psikologis
Tujuan
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya
baik fisik maupun psikologis
2. Melakukan skrening yang komprehensif
3. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang perawatan kesehatan dari, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
4. Memberikan pelayanan keluarga
berencana
(Prawirohardjo, 2002)
B. Depresi Post Partum
1. Sejarah
Depresi
setelah melahirkan sudah dikenal sejak 460 tahun sebelum masehi, lewat
pengungkapan oleh hippocrates. Deskripsi lebih lengkap kemudian dikembangkan
dari waktu ke waktu, namun baru sekitar 15 tahun terakhir ini muncul banyak
informasi.
2. Pengertian
Depresi post partum adalah depresi
berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari
Gejala
konstan dan persisten akan menurunkan dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah
30 hari berlangsung. Gejala yang menonjol pada depan depresi post partum adalah
adanya trias depresi.
Trias
depresi
a.
Berkurang energi
b.
Penurunan efek
c.
Hilang minat (anhedonia)
Disebabkan
karena gangguan hormonal, hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post
partum adalah prolaktin, steroid dan progesteron.
Depresi
post partum berbeda dengan baby blues.
Baby
blues termasuk dalam depresi ringan berupa penurunan efek pada ibu hamil
trimester III dan 1 minggu setelah melahirkan (Margono, Kuliah Ilmu Kedokteran
Jiwa, 20 Februari 2007) www.google.com
Post
partum syndrome atau distress post partum adalah suatu kondisi di mana
seseorang ibu seringkali merasa uring-uringan, muram atau bentu-bentuk rasa tak
bahagia lainnya. Fase ini dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan.
Syndrome ini masih tergolong normal dan sifatnya sementara.
Macam-macam
post partum syndrome
a.
Baby blues
Merupakan
bentuk yang paling ringan dan berlangsung hanya beberapa hari saja. Gejala
berupa perasaan sedih, gelisah, seringkali uring-uringan dan khawatir tanpa
alasan yang jelas. Tahapan baby blues ini hanya berlangsung dalam waktu
beberapa hari saja. Pelan-pelan si ibu dapat pulih kembali dan mulai bisa
menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.
b.
Depresi post partum
Bentuk
yang satu ini lumayan agak berat tingkat keparahannya yang membedakan ibu tidak
bisa tidur atau sulit untuk tidur. Dapat terjadi dua minggu sampai setahun
setelah melahirkan
c.
Psychosis post partum
Jenis
ini adalah yang paling parah. Ibu dapat mengalami halusinasi, memiliki
keinginan untuk bunuh diri. Tak saja psikis si ibu yang nantinya jadi
tergantung secara keseluruhan
3. Etiologi/penyebab
a.
Keadaan normal
b. Dukungan sosial
c.
Emotional relation ship
d. Komunikasi dan kedekatan
e.
Struktur keluarga
f.
Antropologi
g. Perkawinan
h. Demografi
i.
Stressor psikososial
j.
Lingkungan
4. Gejala/Tanda-tanda
a.
Perasaan sedih yang menyeluruh
b. Ketidakmampuan berhenti menangis
c.
Peningkatan kecemasan (mengenai
kesehatan diri sendiri dan bayinya)
d. Rasa tidak aman
e.
Kelelahan yang berlebihan
f.
Sulit tidur bahkan setelah bayi
lahir
g. Tidak menyukai atau takut menyentuh
bayinya
h. Sedikit perhatian terhadap
penampilan diri
Perbedaan
kecenderungan depresi post partum antara ibu primipara dan ibu multipara
Tentukan
sebagai ibu akan dirasakan semakin berat karena kurangnya pengetahuan perepuan
akan perawatan bayi, terutama pada perempuan yang baru pertama kali melahirkan
(primipara). Perbedaan kecenderungan depresi postpartum antara ibu primipara
dan multipara dengan pemeliharaan dan hipotesis menunjukkan depresi post
partum ibu primipara lebih tinggi dibandingkan dengan ibu multipara yang
diakibatkan oleh kurangnya penyesuaian diri terhadap peran dan tanggung
jawabnya sebagai seorang ibu (Indri Astuti, F. Psikologis UMS depresi
melahirkan, www.geogle.com.)
Ada cara-cara menghidari atau
mengatasi depresi
a.
Batasi pengunjung jika kehadiran
mereka ternyata malah mengganggu waktu istirahat anda
b.
Untuk sementara waktu hindari
komsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menjadi bahan
pemicu depresi
c.
Perbanyak mendengar musik favorit
anda agar anda dapat merasa lebih rileks disarankan musik-musik yang
menenangkan
d.
Lakukan olahraga atau latihan
ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi depresi, tapi juga dapat membantu
mengembalikan bentuk tubuh
e.
Sesekali berpergianlah agar anda tak
merasa bosan, karena berada di rumah
f.
Dukungan yang suportif dari suami
dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
(www.depresimelahirkan.com)
pasien
post partum depression dapat memperoleh bantuan dari psikiateer atau ahli
kejiwaan dan psikologi. Pada terapi penyembuhan yang awal, pasien tidak akan
diberikan obat-obatan untuk diminum, tetapi lebih kepada dukungan secara
psikologis yang juga melihat orang-orang terdekat pasien. Jangan takut memberi
informasi kepada pihak-pihak yang dapat membantu.
Perawatan
depresi
Ada
dua macam perawatan depresi :
a.
Terapi bicara :
Adalah
sesi bicara dengan terapi, psikologi atau pekerja sosial untuk mengubah apa
yang difikir, rasa dan lakukan oleh penderita akibat menderita depresi.
b.
Obat medis
Obat
anti depresi yang diresepkan oleh dokter, sebelum mengkonsumsi obat anti
depresi, sebaiknya didiskusikan benar obat mana yang tepat dan aman bagi bayi
untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui.
Efek
bila depresi tidak dirawat
Depresi
pasca melahirkan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merawat bayinya. Dan
akan mempengaruhi kemampuan bayi dalam kedekatan emosionalnya dengan orang
lain, dalam masalah bersikap, tingkat aktifitas yang lemah, masalah tidur dan
distress
(www.depresimelahirkan.com)
5. Penatalaksanaan
a.
Dapat riwayat kesehatan selama
priode antepartum untuk mengidentifikasi resiko potensial terjadi depresi
postpartum
b.
Atur konseling selama periode
antepartum pada klien yang beresiko
c.
Bantuan klien untuk mengatur
mekanisme dukungan yang baik selama periode antepartum jika dia ditanyakan
beresiko terhadap depresi post partum
d.
Dapatkan riwayat kesehatan post
partum yang akurat termasuk demografi, informasi mengenai dukungan dan bantuan
dirumah
e.
Kaji proses hubungan ibu dan anak
f.
Tawarkan dukungan, dorongan dan
bantuan kepada klien untuk memahami bahwa perasaan depresi dalam beberapa hari
setelah melahirkan adalah normal
g.
Peningkatan klien bahwa jika
depresinya berlanjut lebih dari beberapa hari dia harus berkonsultasi
h.
Atur konseling selanjutnya jika
klien yang memperlihatkan tanda depresi berlanjut.
Bidan
dapat membantu dengan cara :
a.
Sensitif pada reaksi ibu
b.
Terlibat dengan terjadinya pada
bulan-bulan awal setelah kelahiran
c.
Menjadi pendengar yang baik tanpa
menghakimi sehingga ibu dapat mengekspresikan persoalan, keraguan dan kecemasan
Jika
dilakukan sejak dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan
konseling jika depresinya berat atau berkepanjangan perlu dirawat di rumah sakit.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN
DEPRESI POST PARTUM TERHADAP Ny. “Y”
DI BPS SEHAT SENTOSA PEKALONGAN
TAHUN 2007
I.
PENGUMPULAN DATA DASAR tanggal 21
Juli 2007 pukul 14.00 WIB
A.
Identitas
Nama
: Yeni Susanti
Nama suami : Jatmiko
Umur
: 21 tahun
umur :
30 tahun
Agama
:
Islam
Agama : Islam
Pendidikan
: DIII
Pendidikan : S1
Suku
:
Jawa
Suku
: Jawa
Alamat
: Jalan Melati No. 45
Alamat
: Jalan melati No. 45
Kota
Alam
Kota Alam
B.
Anamnesa
1.
Keluhan utama
Ibu
post partum 2 minggu yang lalu mengeluh sangat merasa sedih, tidak ingin
melihat apalagi mendekati bayinya, karena lahir bayi perempuan, ibu tidak nafsu
makan, merasa lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
2.
Riwayat persalinan
Anak
lahir tanggal : 7 Juli 2007 pukul 12.30 WIB
Jenis
kelamin
: Perempuan
Jenis
persalinan : Spontan
No
|
Keadaan
|
Uraian
|
Jumlah
Perdarahan
|
Lamanya
|
1.
|
Kala I
|
Lamanya 5 jam
|
Blood
slym
|
4
jam 45 menit
|
2.
|
Kala II
|
Pukul 12.30 WIB, persalinan
spontan jenis kelamin perempuan, BB 3500 gram, PB 48 cm , apgar score 10
rupture perineum tidak ada
|
50
cc
|
15
menit
|
3.
|
Kala III
|
Plasenta lahir pukul 12.45 dengan
manajemen aktif kala III, berat plasenta 500 gr, panjang tali pusat 20 cm,
kotiledon dan fisik lengkap
|
150
cc
|
15
menit
|
4.
|
Kala IV
|
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TFU 2 jari di bawah pusat kontraksi baik, tidak ada nyeri tekan
TD : 120/70, RR : 20 x/menit, suhu 360C, pols 80 x/menit
|
100
cc
|
2
jam
|
3.
Pola Kehidupan
a.
Eliminasi
Sebelum
melahirkan : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari
Ibu
mengatakan BAK 6-8 kali perhari/sesuai jumlah banyak, jernih
Setelah
melahirkan : Ibu mengatakan BAB 2 kali
sehari
Ibu
mengatakan BAK 3-4 kali sehari, jumlah banyak dan warna jernih
b.
Nutrisi
Sebelum melahirkan : ibu makan 3
kali sehari, dengan porsi 1 piring nasi, ½ mangkuk sayur, lauk-pauk, tempe,
tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu makan ada, minum 6-8
gelas/hari
Setelah melahirkan :
ibu makan 2 kali sehari, dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur,
lauk-pauk, tempe, tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu makan
ada, minum 6-8 gelas/hari
c.
Istirahat
Sebelum melahirkan : ibu mengatakan
tidur 7-8 jam /hari
Setelah melahirkan :
ibu mengatakan sulit tidur, tidur 4-5 jam/hari
d.
Aktifitas
Sebelum melahirkan : ibu bekerja
dan beraktivitas seperti biasa dengan sendiri
Setelah melahirkan :
ibu mengatakan masih perlu bantuan untuk beraktivitas
e.
Personal hygiene
Sebelum melahirkan : mandi 2 x
sehari, ganti pakaian 2 x sehari, cuci rambut 3 kali seminggu
Setelah melahirkan :
mandi 1 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, cuci rambut 1 x seminggu
4.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan
ibu sekarang adalah sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak
berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perhatian terhadap bayinya dan
penampilan dirinya.
5.
Keadaan psikologi
Ibu
sedih tidak mau melihat atau merawat bayinya karena bayi lahir perempuan ibu
cemas takut bila suami dan keluarga tidak menyukai bayinya.
C.
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan umum
: ibu tampak kusut dan
lemah
Kesadaran
: composmentis
b.
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Suhu
: 36oC
RR
: 24 x/menit
c.
Pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi
1)
Rambut
: hitam, pendek dan agak lepek
2)
Wajah
: tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
3)
Mata
: konjungtiva agak pucat, skelera tidak ikterik, tidak ada pembengkakan
4)
Hidung
: simetris, bersih, tidak ada peradangan, tidak ada polip, fungsi penciuman
normal
5)
Mulut
: kurang bersih, terdapat stomatitis, tidak ada caries, pengecapan baik
6)
Telinga
: simetris kanan/kiri, keadaan bersih, pendengaran normal
7)
Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugolaris
8)
Dada
: simetris kanan dan kiri, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama,
tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing, suara nafas baik, jantung tidak
ada mur-mur.
9)
Payudara
: simetris kanan/kiri, puting menonjol, tidak ada benjolan, keadaan kurang
bersih, terjadi pembengkakan
10)
Abdomen
: TFU
tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, terdapat strie albican
11)
Genetalia
: genetalia kurang bersih, tidak ada luka heating, lochea alba, tidak ada
oedema dan hemoroid.
12)
Ekstremitas
:
Atas
: simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas digerakkan, lengkap, kurang
bersih, kuku pada jari tangan panjang-panjang dan kotor
Bawah
: simetris kanan-kiri, tidak ada cacat, bebas di gerakan, lengkap kurang
bersih, kuku pada jari kaki panjang dan kotor tidak ada varices dan oedema.
II.
INTERPRESTASI DATA DASAR
A.
Diagnosa
Ibu
P3Ao post partum 2 minggu dengan depresi post partum
Dasar
:
Ibu
P3Ao post partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
Ibu
mengatakan sulit tidur, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang
melihat bayinya, tidak mau mendekati bayinya, tidak ada perhatian terhadap
penampilannya dengan keadaan ibu yang kotor dan lemah.
B.
Masalah
- Gangguan pemenuhan nutrisi
Dasar
:
a.
P3Ao post
partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
b.
Ibu tidak nafsu makan
c.
Ibu makan 2 kali sehari dengan porsi
½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur dan lauk pauk
- Gangguan pola istirahat
Dasar
:
a.
P3Ao post
partum tanggal 21 Juli 2007 pukul 14.00 WIB
b.
Ibu mengatakan sulit tidur,
tidur 4-5 jam/hari
c.
Ibu tidak pernah tidur siang
- Gangguan personal hygiene
Dasar
:
a.
Ibu tidak perhatian terhadap dirinya
dengan keadaan tubuh yang kotor
b.
Ibu tidak mandi 1x seminggu
c.
Ibu cuci rambut 1 x seminggu
d.
Ibu tidak mau merawat diri
C.
Kebutuhan
1.
Informasi perawatan bayi sehari-hari
2.
Pemenuhan nutrisi ibu nifas
3.
Penyuluhan personal hygiene
4.
Penanganan depresi post partum
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
1.
Potensial terjadi depresi berat
Dasar
:
a.
Ibu sulit tidur
b.
Ibu merasa sedih
c.
Ibu tidak mau melihat apalagi
mendekati bayinya
d.
Ibu tidak ada perhatian terhadap
penampilah dirinya
2.
Potensial mastitis dan abses
Dasar
:
a.
Keadaan payudara yang kotor
b.
Air susu yang tidak disusukan pada
anaknya
IV.
KEBUTUHAN TERHADAP INTERVENSI DAN
KOLABORASI SEGERA
Kolaborasi
dengan dokter atau psikiater untuk mendapat terapi
V.
PERENCANAAN ASUHAN
1.
Jelaskan pada ibu dan keluarga
tentang keadaan ibu saat ini
a.
Jelaskan pada ibu bahwa ibu
menderita depresi post partum yaitu depresi setelah melahirkan karena tidak
mengingkan anak perempuan.
b.
Libatkan keluarga untuk membantu ibu
untuk beristirahat, melakukan aktivitas dan melakukan interaksi dengan bayinya.
2.
Observasi keadaan umum ibu dan tanda
vital
a.
Memantau keadaan ibu apakah masih
lemah dan kusut
b.
Memantau TD, nadi, suhu dan
pernafasan ibu
3.
Bantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi
dan personal hygiene
a.
Anjurkan pada ibu untuk makan 3 x
sehari dengan menu yang sehat dan bergizi.
b.
Ajarkan ibu untuk menjaga kebersihan
dengan mandi sehari 2 kali, mencuci rambut 2 hari 1 kali, memotong kuku dan
membersihkan payudara.
4.
Ajarkan tentang perawatan bayi
a.
Ajarkan cara memandikan bayi
b.
Ajarkan tentang cara perawatan tali
pusat
c.
Ajarkan pada ibu tentang pemenuhan
nutrisi yang baik untuk bayi
5.
Libatkan keluarga dan teman-teman
terdekatnya untuk memberi dukungan dan semangat
6.
Jelaskan faktor-faktor yang
memperberat depresi dan cara penanganannya
a.
Jelaskan hal-hal lain yang bisa
menambah berat depresi
b.
Ajarkan ibu bagaimana cara
penanganan, depresi postpartum
7.
Kolaborasi dengan dokter atau
psikiater
VI.
IMPLEMENTASI ATAU PELAKSANAAN
1.
a. Menjelaskan pada ibu
dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini bahwa ibu menderita, depresi post
partum yaitu depresi setelah melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan hormonal,
dukungan sosial, emotional relation ship (teman dekat) komunikasi dan
kedekatan, setruktur keluarga, antropologi, perkawinan, demografi, psikososial
dan lingkungan
b. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami
depresi karena tidak menghendaki lahirnya anak perempuan, oleh karena itu beri
penjelasan pada ibu bahwa anak perempuan maupun laki-laki sama saja, karena
sama-sama titipan Tuhan.
2.
Mengobservasi keadaan ibu yaitu
tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan ibu, melihat apakah ibu masih lemah
3.
Membantu ibu memenuhi kebutuhan
nutrisi dan personal hygiene dengan cara menganjurkan ibu untuk makan 3 x
sehari dengan menu yang sehat dan bergizi, ibu bisa makan nasi dengan lauk,
seperti tempe, tahu, telor, ikan, atau daging. Ibu anjurkan banyak makan buah
untuk memulihkan keadaan.
4.
Mengajarkan ibu tentang perawatan
bayi yang benar, mandi lap, dan mandi rendam. Mengajarkan ibu cara perawatan
tali pusat dengan kasa steril, kasa tidak boleh basah dengan alkohol atau
betadin. Alkohol atau betadin hanya dioles dengan cotenbooth
5.
Menganjurkan keluarga dan
teman-teman terdekat untuk memberi dukungan untuk membantu ibu menjalin interaksi
dengan anaknya dengan cara menggendong bayinya, menyusuinya
6.
Menjelaskan pada ibu bahwa ada
beberapa yang dapat memperberat depresi post partum antara lain :
a.
Ketidak seimbangan hormon yang
semakin meningkat
b.
Lingkungan dan keluarga yang tidak
mendukung
c.
Semangat ibu untuk sembuh sendiri
Dan
Mengajarkan cara penanganan depresi post partum yaitu :
a.
Batasi pengunjung jika kehadiran
mereka mengganggu istirahat
b.
Untuk sementara ini hindari konsumsi
coklat atau gula berlebihan karena dapat memicu depresi
c.
Perbanyak mendengar musik favorit
agar merasa rileks, disarankan musik-musik yang menenangkan
d.
Lakukan olahraga atau
latihan-latihan ringan
e.
Sesekali berpergianlah agar tidak
bosan
f.
Dukungan dari suami dan anggota
keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu
VII.
EVALUASI
1.
Ibu mengerti tentang kondisinya saat
ini
2.
Keadaan umum ibu lemah, kesadaran
composmentis
3.
Tanda-tanda vital
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Suhu
: 36oC
RR
: 24 x/menit
4.
Ibu mengerti hal-hal yang dijelaskan
dan mau melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh bidan
5.
Ibu mandi sore, tapi belum untuk
mencuci rambutnya
6.
Ibu masih belum mau makan
CATATAN
PERKEMBANGAN 3 minggu setelah persalinan
Tanggal
28 Juli 2007, pukul 08.00 WIB
S : 1. Ibu
mengatakan sudah mulai bisa tidur siang, waktu tidur sekarang 6-7 jam/hari
2. Ibu belum nafsu makan
O
: 1. Keadaan umum ibu baik
2.
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 36,5 oC
RR
: 20 x/menit
3.
Ibu belum mau makan
Ibu
sudah mencuci rambutnya
Ibu
sudah mau mandi sore
Ibu
sudah mau membersihkan payudara
4.
TFU sudah tidak teraba
5.
Pengeluaran lochea alba
6.
Mastitis, dan abses payudara sudah mulai sembuh
7.
Eliminasi BAK : 3-4 x/hari. Ibu BAB 2 x setelah lahir
8.
Keadaan bayi
1)
Bayi sering menangis
2)
Berat badan bayi berkurang 2 ons
setelah lahir
3)
Kulit bayi kriput
4)
Bayi minum susu formula selama ibu
mengalami depresi
A
: 1. Depresi post partum
2.
Penyuluhan tentang nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui
3.
Penyuluhan tentang personal hygiene
P
: 1. Observasi keadaan umum ibu dan TTV ibu
2. Latihan terapi dengan konseling bidan ke ibu,
dan dengan tujuan ibu mau menerima bayinya
3. Jelaskan bagaimana nutrisi yang seharusnya
diperoleh ibu menyusui
4. Jelaskan tetan kebersihan diri, agar nyaman
dan sehat dengan mandi 2x sehari, mencuci rambut dan membersihakan payudara
5. Ajarkan ibu untuk melakukan yang telah dianjurkan
oleh bidan
CATATAN
PERKEMBANGAN 28 hari setelah persalinan
Tanggal
30 Juli 2007, pukul 16.00 WIB
S : 1. Ibu
mengatakan sudah nafsu makan
2. Ibu mulai menyayangi bayinya dan mau
merawatnya
3. Ibu mengatakan sudah mulai memperhatikan diri
dan personal hygiene
O
: 1. Keadaan umum ibu baik
2.
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/70 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 36,5 oC
RR
: 20 x/menit
3.
a. Ibu makan selalu dihabiskan
b.
Ibu tampak bersih dan rapih
c.
Ibu sudah mau menyusui anaknya
d.
Eliminasi BAK 5-6 x/hari, BAB 2 hari sekali
e.
TFU sudah tidak teraba
f.
Pengeluaran pervaginam lochea alba
g.
ASI sudah keluar
A
: 1. Depresi post partum sudah berkurang
2.
Penyuluhan tentang ASI ekslusif
3.
Penyuluhan tentang KB
P : 1. Latihan
terapi dengan konseling bidan ke ibu, dan dengan tujuan ibu untuk berinteraksi
dengan bayinya agar timbul rasa sayang
2. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui anaknya
3. Anjurkan ibu untuk melaksanakan apa yang
telah dianjurkan oleh bidan
4. anjurkan ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene
5. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi
sehari-hari
6. Jelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi yang
dapat menjarangkan kehamilan
7. Jelaskan keuntungan dan kerugian tiap-tiap
alat kontrasepsi
8. Anjurkan pada ibu untuk mendiskusikan kepada
suami alat kontrasepsi apa yang akan dipilih
CATATAN
PERKEMBANGAN 33 hari setelah persalinan
Tanggal
04 Agustus 2007, pukul 08.00 WIB
S : 1. Ibu
mengatakan sudah mulai bisa tidur siang, waktu tidur sekarang 6-7 jam/hari
2. Ibu mengatakan ingin menggunakan alat
kontrasepsi
O
: 1. Keadaan umum ibu baik
2.
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/80mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,5 oC
RR
: 20 x/menit
3.
TFU sudah tidak teraba lagi
4.
Pengeluaran pervaginam berupa keputihan saja
5.
ASI sudah keluar banyak
6.
Eliminasi BAK : 6-8 x/hari. Ibu BAB 1 x setelah lahir
7.
Ibu sudah mulai menyayangi bayinya
8.
Ibu sudah mau menyusui dan merawat bayinya
A
: 1. Penyuluhan tentang nutrisi yang adekuat bagi ibu menyusui
2.
Penyuluhan tentang hubungan seksual sesudah masa nifas
P
: 1. Persiapan pemberian alat kontrasepsi yang dipilih ibu
2. Pemberian alat kontrsepsi yang dipilih
3. Jelaskan pada suami, dan ibu dapat memasukkan
satu/dua jari dalam vagina tanpa nyeri berarti fisik ibu sudah sehat
4. Anjurkan ibu untuk kontrol jika terjadi
komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Pillitteri, 2002, Perawatan
Kesehatan Ibu dan Anak, EGC, Jakarta
Jones-Liewellyn
Derek, 1997, Setiap Wanita, Pustaka Dela Pratasa, Jakarta
Ilmu
Kebidanan, Yayasan Pustaka Sarwono Prawieohadjo, Jakarta : 1997
www.depresimelahirkan.com.
(Indra Astuti, F Psikologi UMS)
www.depresipostpartum.com.
(Margo, Kuliah Ilmu Kedokteran Jiwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar